Eco Enzyme Bisa Bantu Pecahkan Masalah Pertanian dan Covid-19

Pangannews.id

Kamis, 04 Pebruari 2021 09:40 WIB

news
Foto : Eco Enzyme Dinilai Bisa Membantu Memecahkan Masalah Pertanian Juga Membantu Menghadapi Virus Covid-19.

PanganNews.id Nusa Tenggara Timur - Pemanfaatan eco enzyme dimasifkan di Kabupaten Timor Tengah Utara, Nusa Tenggara Timur. Eco enzyme dinilai bisa membantu memecahkan masalah pertanian juga membantu menghadapi virus Covid-19.
   
Inovasi yang dihadirkan ini disambut positif Menteri Pertanian, Syahrul Yasin Limpo.

"Kita hanya mengingatkan petani agar tidak terlalu bergantung pada pupuk buatan. Karena pupuk buatan berpeluang mengikis biaya operasional bercocok tanam," katanya.

Hal serupa disampaikan Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian (BPPSDMP) Kementerian Pertanian, Dedi Nursyamsi.

"Jangan terlalu bergantung dengan pupuk anorganik. Pupuk organik lebih bagus. Petani harus belajar dan membiasakan tidak bergantung pada subsidi pupuk, walau pemerintah selalu menyediakan anggaran besar pupuk subsidi untuk petani," kata Dedi Nursyamsi.

Oleh karena itu, Chairel Malelak selaku Kepala Bidang Penyuluhan dan pengerak eco enzyme dari Kabupaten Timor Tengah Utara, tak bosan-bosan menyampaikan materi pelatihan tentang Eco Enzyme kepada para penyuluh, petani, ibu rumah tangga, bahkan polisi maupun para milenial. 

Salah satu pelatihannya digelar Selasa (26/1/2021), di kelompok tani Ikun Tefan di Desa Nifunenas,  Kecamatan Insana Barat, Kabupaten Timor Tengah Utara, Nusa Tenggara Timur.  

Chairel Malelak yang biasa dipanggil Carles, melakukan pelatihan pembuatan POC (Pupuk Organik Cair) dengan dicampur Eco enzyme. 

Bahan bahan yang digunakan yang mudah dicari disekitar petani seperti daun gamal, bonggol pisang, kelapa muda, kohe sapi mentah, rebung bambu, rumput gajah, abu dapur, daun Chromolaena odorata/rumpur bunga putih, molase dan air serta eco enzyme yang sudah jadi. 

"Masing masing bahan tersebut ada yang kaya unsur P, ada yang kaya unsur K maupun unsur unsur lain yang dibutuhkan tanaman. Eco enzyme merupakan larutan zat organik kompleks yang diproduksi dari proses fermentasi sisa sampah organik, gula, dan air," katanya. 

Cairan eco enzyme ini berwarna coklat gelap dan memiliki aroma asam/segar yang kuat. Saat ini eco enzyme  banyak dibuat orang karena banyak manfaatnya. 

"Kalau untuk pertanian sebagai pupuk cair dan untuk pembasmi hama penyakit. Kalau  untuk kesehatan bisa sebagai desinfektan, bahkan untuk banyak penyakit kulit atau lainnya. Kalau untuk rumah tangga bisa untuk pencegahan covid 19 dengan kumur kumur atau disemprotkan di tempat yang kemungkinan ada virusnya," tuturnya. 

Selain itu bisa untuk mandi, untuk pembersih serba guna lantai, siram tanaman dan sebagainya yang sifatnya melestarikan lingkungan.

Chairel Malelak menambahkan, cara membuat Eco Enzyme cukup mudah. Cukup mengumpulkan kulit buah atau buah yang tidak layak dikonsumsi atau sampah sayuran segar, namun dalam keadaan tidak busuk. Kulit-kulit tersebut kemudian dipotong kecil-kecil dan dicampur gula merah/molase dan air pada wadah plastik dengan perbandingan 3:1:10. 

"Biarkan selama 3 bulan di tempat kering suhu ruang. Beri catatan pada wadah mulai dibuatnya. Pada hari ke 7-10  bisa dibuka untuk mengeluarkan gas kemudian ditutup lagi. Sekiranya gas yang dihasilkan banyak, maka bisa diulang dibuka lagi setelah seminggu, kemudian ditutup lagi, dan dibiarkan hingga 3 bulan, baru bisa dipanen," jelasnya. 

Cara panen cukup dipisahkan cairan dan ampasnya, dengan disaring, ampasnya bisa untuk campuran buat eco enzyme lagi dengan menambahkan bahan organik yang baru, gula dan air dengan perbandingan seperti di atas. 

Chairel mengaku sudah mencoba dengan berbagai bahan yang ada banyak di sekitar petani. Hasil tidak mengecewakan karena dengan menggunakan kompos Eco enzyme NPK cair berpengaruh terhadap produksi, rasa dan daya tahan terhadap hama penyakit, demikian juga untuk tanaman padi juga sangat bagus. 

"Baik Kompos Eco enzyme maupun cairan Eco enzyme dapat dimanfaatkan untuk pertanian ramah lingkungan. Bahkan cairan eco enzyme bisa digunakan untuk banyak manfaat lainnya terkait juga untuk kebersihan maupun  kesehatan," tambahnya.

Sementara Yulia TS, penyuluh pertanian pusat, sangat mendukung yang dilakukan oleh Chairel Malelak, bahkan mendorong agar semua peserta pelatihan bisa mencoba dirumahnya masing masing.

"Sehingga kalau sudah menjadi kebiasaan maka lama lama tidak ketergatungan pada pupuk subsidi, mengingat eco enzyme yang dihasikan juga bisa untuk membantu membuat kompos, POC dan sejenisnya dengan menggunakan bahan bahan yang banyak mengandung unsur yang dibutuhkan tanaman diantaranya NPK," ujarnya. (NF)


Kolom Komentar

You must login to comment...