Kementan Menggerakan Percepatan Tanam di Banyuwangi

Pangannews.id

Selasa, 30 April 2024 16:37 WIB

news
Dirjen Tanaman Pangan Kementerian Pertanian RI, Suwandi meninjau area pesawahan di Desa Kemiren Kecamatan Glagah Kabupaten Banyuwangi Jawa Timur, Minggu 28 April 2024. (Foto: Dok. Kementan)

PanganNews.id Banyuwangi - Dirjen Tanaman Pangan Kementerian Pertanian RI, Suwandi meninjau area pesawahan di Desa Kemiren Kecamatan Glagah Kabupaten Banyuwangi Jawa Timur, Minggu 28 April 2024. Area pesawahan tersebut belum lama ini melakukan panen dan kini siap ditanami kembali IP200, IP300, bahkan IP400.

Pada kesempatan tersebut, Dirjen Tanaman Pangan Kementan didampingi langsung oleh Kepala Dinas Pertanian Banyuwangi beserta jajarannya dan penyuluh pertanian Kecamatan Glagah.

“Nah ini hamparan sawah sedang olah tanah dan sebentar lagi ditanam. Banyak sekali inspirasi saya di Banyuwangi,” Ungkap Suwandi.

Kepala Dinas Pertanian dan Pangan Banyuwangi Arief Setiawan mengatakan pemerintah daerah memberikan insentif tambahan bagi pegawai Dinas Pertanian yang berkerja pada hari libur atau diluar dinas.

“Karena kami kalau kerja di hari libur dapat duit. Kalau kerja diluar dinas seperti hari sabtu minggu kami dapat duit 150.000 perhari,” Katanya saat mengecek area pesawahan bersama Dirjen TP Kementan.

Semenetara itu, Penyuluh Pertanian Kecamatan Gelagah, Fatma mengatakan sudah mulai dikembangkan IP400 meski luasnya baru sekitar 1000 Hektare dan itu dikelola oleh bebearap kelompok tani.

“Dan di Kecamatan Gelagah sudah ada IP400 sekitar satu hektare dan dikelola oleh empat kelompok pertanian,” katanya.

Adapun varietas padi yang di tanam di area pesawahan Kecamatan Glagah tersebut ada beberapa varietas diantaranya yaitu Inpari 32, Situ pagendit dan cakra buana. Dengan dua kali tama dalam satu tahun. 

“Varietas yang ditanam di area pesawahan Desa Kemiren Impari 32, selain itu di area tersebut ditamani juga situ pagendit, cakra buana. Dalam setahun panen ada yang 200 dan ada yang 300 dan dengan hasil panen 6 sampe dengan 6,5 ton perhektar dengan biaya produksi sampe dengan panen sekitar 10 juta rupiah,” Imbuh Fatma. (*/Adv)


Kolom Komentar

You must login to comment...