Sabtu, 03 Agustus 2024 09:38 WIB
Boalemo - Kementerian Pertanian (Kementan) terus mendorong program antisipasi darurat pangan, diantaranya dengan percepatan peningkatan produksi padi melalui pompanisasi dan pertambahan areal tanam padi gogo.
Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman, menyampaikan dalam berbagai kesempatan, jika ancaman krisis pangan harus diantisipasi dengan cepat.
“Jika tidak ada langkah cepat dan strategis, maka akan berakibat fatal pada seluruh sektor, untuk itu seluruh insan pertanian harus bergerak cepat, agar krisis pangan tersebut dapat dicegah secepat mungkin” ucapnya.
Kabupaten Boalemo dengan 7 kecamatan memiliki potensi untuk dilakukan pengoptimalan lahan pertambahan areal tanam padi gogo. Mayoritas padi gogo ditanam secara tumpang sisip dengan kelapa, jagung, hingga kelapa sawit. Dengan pelibatan berbagai pihak antara lain Camat, Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Kabupaten Boalemo, TNI/Babinsa, BSIP Gorontalo, serta penerjunan mahasiswa Politeknik lingkup Kementerian Pertanian diharapkan dapat tercapai pertambahan areal tanam serta peningkatan produksi padi dan pompanisasi sesuai target.
Pelaksana Tugas (Plt). Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Pertanian (BPPSDMP) Kementan, Dedi Nursyamsi menyampaikan dalam berbagai kesempatan bahwa "Sektor pertanian perlu ditangani dengan serius dan diperlukan kolaborasi yang harmoni dalam menyelesaikan permasalahan yang ada, penyuluh pertanian menjadi garda terdepan sekarang bersama mahasiswa/siswa MBKM yang ditempatkan di berbagai wilayah di Indonesia, bekerja sama untuk mensukseskan kegiatan ini".
Kamis (1/08/2024) Badan Penyuluhan dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Pertanian (BPPSDMP) Kementan melalui Pusat Pendidkan Pertanian (Pusdiktan) bersama Pemerintah Daerah Kabupaten Boalemo melakukan penanaman bersama padi gogo di Kecamatan Botumoito, Dulupi dan Mananggu. Kegiatan ini memberikan motivasi bagi petani untuk terus melakukan penanaman padi gogo dan berkolaborasi dengan pemerintah untuk meningkatkan produktivitas padi.
Idha Widi Arsanti, Kepala Pusat Pendidikan Pertanian dalam berbagai kesempatan menyampaikan kepada para pihak agar selalu fokus bersinergi untuk program peningkatan produktifitas pangan. "Kita selalu berupaya agar tiap waktu ada penambahan Perluasan Areal Tanam (PAT)”, ungkap Ida.
Merdeka Belajar Kampus Merdeka Polbangtan/PEPI yang saat ini diperuntukkan untuk mahasiswa di tingkat 3 diterjunkan untuk program PAT. Di Kabupaten Boalemo diturunkan 5 mahasiswa dari Polbangtan Gowa dan PEPI yang ditugaskan untuk mengidentifikasi potensi sumber air, lahan untuk penanaman hingga pelaporan pelaksanaan PAT di wilayahnya.
Inneke Kusumawaty, Ketua Kelompok Substansi Penyelenggaraan Pendidikan yang merupakan penanggung jawab wilayah Kabupaten Boalemo menyampaikan bahwa kehadiran mahasiswa di Lokasi PAT diharapkan dapat membantu menyelesaikan masalah-masalah petani di lapangan, misalnya terjadi kerusakan pompa mahasiswa dapat membantu memperbaiki. “Secara teknis, mahasiswa Polbangtan/PEPI memiliki kemampuan yang sangat baik, kesempatan MBKM saat ini untuk mendukung langsung program Kementerian Pertanian, mahasiswa dapat belajar dan mengaplikasikan secara langsung kemampuan akademis yang dimiliki”, ujar Inneke.
Selain melakukan tanam bersama, pemantauan terhadap pemanfaatan pompa juga dilakukan, petani di Boalemo mengaku terbantu dengan adanya pompa untuk persawahan padi mereka. Pertanaman/pengairan yang biasanya tidak dapat dilakukan secara serentak di satu luasan sawah, karena adanya pompa petani dapat langsung mengairi sawah tanpa harus berganti-gantian menunggu sawah milik petani lain diairi sehingga peningkatan produksi padi semakin cepat. (mry,mp)
8 jam yang lalu
12 jam yang lalu
Senin, 09 September 2024 12:16 WIB
You must login to comment...
Be the first comment...